Kebudayaan di Palembang.
Inilah beberapa kebudayaan yang ada ada di Palembang yang masih berkembang, cek disini untuk mendapatkan info lebih lanjut yaaa
1. Tarian Tradisional
1. Tari Gending Sriwijaya
Tari Gending Sriwijaya sebelumnya dipentaskan oleh sembilan orang penari. Namun, kini tarian ini hanya dipentaskan oleh empat hingga lima penari saja.
Tari Gending Sriwijaya diciptakan pada tahun 1943 hingga 1944 atas permintaan dari pemerintah era penjajahan Jepang untuk menyambut tamu yang datang berkunjung ke Sumatra Selatan.
Sejumlah konsep dikumpulkan oleh pencipta dengan mengambil unsur-unsur tari adat Palembang yang sudah ada sebelumnya.
Baca artikel detiksumbagsel, "7 Tarian Daerah Sumatera Selatan: Indah dan Unik!" selengkapnya https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-6758436/7-tarian-daerah-sumatera-selatan-indah-dan-unik.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Baca artikel detiksumbagsel, "7 Tarian Daerah Sumatera Selatan: Indah dan Unik!" selengkapnya https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-6758436/7-tarian-daerah-sumatera-selatan-indah-dan-unik.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Tarian Sumatera Selatan ini cukup populer dan sering digunakan untuk menyambut tamu penting. Tepak berupa kotak berisi kapur sirih dipersembahkan penari kepada tamu melalui Tari Gending Sriwijaya.
Untuk menampilkan Tari Gending Sriwijaya, dibutuhkan sembilan orang penari dan dua orang pengiring yang bertugas membawa payung dan tombak. Kesembilan penari tersebut akan dibalut busana adat yang terdiri dari aesan gede, selendang mantri, paksangkong, dodot, dan tanggai. Semua merupakan ciri khas dari Sumatera Selatan.
Uniknya, para penonton tarian tersebut juga harus berpartisipasi. Mereka akan diberi tepak yang berisi kapur, pinang, sirih, dan ramuan lainnya. Hal ini sebagai rasa syukur akan kedatangan tamu ke Bumi Sriwijaya. Lalu, bagaimana kemudian tarian ini bisa menjadi populer di tanah air.
Hal ini karena pada 2 Agustus 1945 di Masjid Agung Palembang, Tari Gending Sriwijaya diperkenalkan ke publik luas. Acara ini diadakan oleh Bangsawan Bintang Berlian untuk menyambut kedatangan pejabat Jepang. Setelah itu, tarian ini pun sering menjadi penyambut semua tamu penting yang bertandang ke Bumi Sriwijaya.
2. Tari Erai-Erai
Sebuah tarian ternyata tak cuma menampilkan gerakan gemulai dan dinamis saja kepada penonton, lho. Namun, juga memberikan cerita atau informasi terkait dengan kehidupan sehari-hari masyarakat lokal yang ada di Sumatera Selatan. Salah satu tarian yang memiliki pesan seperti itu adalah Tari Erai-Erai yang berasal dari suku Lematang.
Kata erai-erai sendiri berasal dari bahasa setempat yang berarti serumpun. Kata tersebut juga bisa dimaknai bahwa walaupun bercerai-berai, tetapi tetap satu. Konsep kebersamaan dan persatuan tersebut sangat kental dalam Tari Erai-Erai. Tarian ini menceritakan kegembiraan masyarakat adat Lematang ketika waktu panen padi tiba.
Itu sebabnya, tari tradisional tersebut terkesan ceria dan energik. Hal ini mencerminkan suasana hati suku Lematang ketika panen berhasil dan semua orang merayakannya bersama. Nah, para penari tarian tersebut biasanya mengenakan baju kurung panjang. Tak lupa ditambah aksesoris, seperti kain tumpal perahu, pending, dan anting-anting.
Selain kostumnya yang menarik, tarian ini juga diiringi alat musik akustik tradisional yang indah. Membuat Anda yang menontonnya ingin ikut bergabung untuk menari. Tari Erai-Erai ini menjadi populer di masyarakat luas pada tahun 1950-an.
3. Tari Tanggai
Sebuah seni tari juga bisa berfungsi sebagai sarana ritual kepercayaan, lho. Inilah yang dialami Tari Tanggai. Tarian tersebut ternyata sudah ditampilkan sejak abad ke-5 Masehi. Pada saat itu, kesenian tersebut digunakan sebagai sebuah persembahan kepada Dewa Siwa.
Fungsi utama tari tersebut adalah menghantarkan sesaji yang berupa buah-buahan dan aneka bunga. Itu sebabnya, seni tari ini dianggap sakral oleh masyarakat Palembang, Sumatera Selatan. Mengapa disebut Tari Tanggai? Hal ini karena para penarinya mengenakan atribut tanggai atau kuku palsu di delapan jari (kecuali ibu jari).
Pada tahun 1920-an, Tari Tanggai tidak lagi menjadi bagian dari upacara ritual kepercayaan saja. Tarian ini berubah fungsi menjadi salah satu cara cari jodoh para orang tua Palembang. Nama acara perjodohan tersebut adalah Rasan Tuo. Di mana dua keluarga melakukan pertemuan untuk menjodohkan anak perempuan dan laki-lakinya.
Tari Tanggai kemudian berubah fungsi lagi ketika memasuki tahun 1965. Sebelum tahun tersebut Tari Gending Sriwijaya biasa ditampilkan untuk acara kenegaraan atau Pemerintah Daerah Sumatera Selatan. Akibat peristiwa 30 September 1965, tarian tersebut sempat dilarang dipentaskan karena lagu pengiringnya.
Permasalahan tersebut akhirnya membuat Tari Tanggai menggantikan posisi Tari Gending Sriwijaya untuk acara penyambutan tamu-tamu penting. Lagu pengiring tarian tersebut pun dibuat baru oleh Elly Rudy dengan memakai lagu Enam Saudara.
4. Tari Begambo
Kesenian yang menampilkan kehidupan masyarakat lokal lainnya adalah Tari Begambo. Ini merupakan tarian khas daerah Toman yang berada di Sumatera Selatan. Dalam pementasannya, seni tari tersebut mengisahkan kebiasaan orang-orang Toman ketika akan menanam gambo atau biasa disebut juga daun gambir.
Jangan heran kalau gerakan yang ada pada Tari Begambo seakan-akan seperti orang yang tengah menanam, merawat, hingga memanen hasil bumi. Dalam hal ini adalah gambo. Tarian tersebut ditampilkan secara berkelompok. Tentunya, dengan suasana yang ceria dan energik.
Mengapa ada Tari Begambo? Tentunya, semua harus dilihat dari kebiasaan masyarakat yang tinggal di Dusun Toman. Ternyata, orang-orang di sana masih menyukai kegiatan meginang menggunakan gambo. Daun gambir ini juga dipercaya oleh warga dapat mengobati masalah flu untuk ibu dan bayi. Itu sebabnya, tanaman itu dianggap penting hingga diabadikan dalam sebuah tarian.
5. Tari Sambut Silampari
Anda pernah mendengar cerita legenda Jaka Tarub? Nah, ternyata di Sumatera Selatan ada tarian yang menceritakan soal peri atau bidadari dari kahyangan, lho. Nama kesenian tersebut adalah Tari Sambut Silampari. Perlu Anda ketahui, kata silam di sini berarti hilang dan kata pari bermakna peri.
Masyarakat Palembang percaya, Tari Sambut Silampari dapat membuat para tetua di desa dapat mengundang para peri di kahyangan untuk turun ke bumi sementara waktu. Tentunya, tetua ini yang dianggap memiliki kekuatan supranatural. Peri-peri tersebut diharapkan datang menghibur dengan cara menari di pesta atau acara yang digelar masyarakat. Setelah itu, mereka akan pulang kembali lagi ke kahyangan.
Karena hal kepercayaan inilah, Tari Sambut Silampari biasa ditampilkan dalam sebuah pesta pernikahan masyarakat setempat. Orang-orang percaya, tarian ini akan membawa sukacita dalam acara tersebut.
Baca artikel detiksumbagsel, "7 Tarian Daerah Sumatera Selatan: Indah dan Unik!" selengkapnya https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-6758436/7-tarian-daerah-sumatera-selatan-indah-dan-unik.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Tari Gending Sriwijaya sebelumnya dipentaskan oleh sembilan orang penari. Namun, kini tarian ini hanya dipentaskan oleh empat hingga lima penari saja.
Tari Gending Sriwijaya diciptakan pada tahun 1943 hingga 1944 atas permintaan dari pemerintah era penjajahan Jepang untuk menyambut tamu yang datang berkunjung ke Sumatra Selatan.
Sejumlah konsep dikumpulkan oleh pencipta dengan mengambil unsur-unsur tari adat Palembang yang sudah ada sebelumnya.
Baca artikel detiksumbagsel, "7 Tarian Daerah Sumatera Selatan: Indah dan Unik!" selengkapnya https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-6758436/7-tarian-daerah-sumatera-selatan-indah-dan-unik.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Tari Gending Sriwijaya sebelumnya dipentaskan oleh sembilan orang penari. Namun, kini tarian ini hanya dipentaskan oleh empat hingga lima penari saja.
Tari Gending Sriwijaya diciptakan pada tahun 1943 hingga 1944 atas permintaan dari pemerintah era penjajahan Jepang untuk menyambut tamu yang datang berkunjung ke Sumatra Selatan.
Sejumlah konsep dikumpulkan oleh pencipta dengan mengambil unsur-unsur tari adat Palembang yang sudah ada sebelumnya.
Baca artikel detiksumbagsel, "7 Tarian Daerah Sumatera Selatan: Indah dan Unik!" selengkapnya https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-6758436/7-tarian-daerah-sumatera-selatan-indah-dan-unik.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Sugoi desune
BalasHapusberagam sekali ya kak kebudayaannya
BalasHapus